Grid
computing merupakan salah satu jenis dari komputasi modern. Grid computing
adalah arsitektur TI baru yang menghasilkan sistem informasi perusahaan yang
berbiaya rendah dan lebih adaptif terhadap dinamika bisnis. Dan menurut Wikipedia
grid computing adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer
yang terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan masalah
komputasi secara besar. Dengan grid
computing, sejumlah komponen hardware dan software yang modular dan
independen akan dapat dikoneksikan dan disatukan untuk memenuhi tuntutan
kebutuhan bisnis. Lebih jauh, dari sisi ekonomi, implementasi grid
computing berarti membangun pusat komputasi data yang tangguh dengan
struktur biaya variatif yang bias disesuaikan dengan kebutuhan.
Secara
singkat, grid computing berarti menyatukan seluruh sumberdaya TI ke
dalam sekumpulan layanan yang bisa digunakan secara bersama-sama untuk memenuhi
kebutuhan komputing perusahaan. Infrastruktur grid computing secara
kontinyu menganalisa permintaan terhadap sumberdaya dan mengatur suplai untuk
disesuaikan terhadap permintaan tersebut. Dimana data disimpan atau computer
mana yang memproses permintaan tidak perlu dipikirkan. Sebagaimana arus
listrik; untuk memanfaatkannya, tempat pembangkit atau bagaimana pengabelan
jaringan listrik tidak perlu diketahui. Dalam menyelesaikan masalah system
monolitik dan sumberdaya yang terfragmentasi, grid computing bertujuan
menciptakan keseimbangan antara pengaturan suplai sumberdaya dan kontrol yang
fleksibel. Sumberdaya TI yang dikelola dalam grid mencakup:
Konsep
Grid Computing
a. Sumberdaya Infrastruktur
Mencakup
hardware seperti penyimpan, prosesor, memori, dan jaringan; juga software yang
didisain untuk mengelola hardware ini, seperti database, manajemen penyimpan,
manajemen sistem, server aplikasi dan system operasi.
b. Sumberdaya Aplikasi
Adalah
perwujudan logika bisnis dan arus proses dalam software aplikasi. Sumberdaya
yang dimaksud bisa berupa aplikasi paket atau aplikasi buatan, ditulis dalam
bahasa pemrograman, dan merefleksikan tingkat kompleksitas. Sebagai contoh,
software yang mengambil pesanan dari seorang pelanggan dan mengirimkan balasan,
proses yang mencetak slip gaji, dan logika yang menghubungkan telepon dari
pelanggan tertentu kepada pihak tertentu pula.
c. Sumberdaya Informasi
Saat
ini, informasi cenderung terfragmentasi dalam perusahaan, sehingga sulit untuk
memandang bisnis sebagai satu kesatuan. Sebaliknya, grid computing menganggap
informasi adalah sumberdaya, mencakup keseluruhan data pada perusahaan dan
metadata yang menjadikan data bisa bermakna. Data bias berbentuk terstruktur,
semi-terstruktur, atau tidak terstruktur, tersimpan di lokasi manapun, seperti
dalam database, sistem file lokal atau
Dua
prinsip kerja utama grid computing yang membedakannya dari arsitektur
komputasi yang lain, semisal mainframe, klien-server, atau multi-tier:
virtualisasi dan provisioning.
- Virtualisasi
Setiap
sumberdaya (semisal komputer, disk, komponen aplikasi dan sumber informasi)
dikumpulkan bersama-sama menurut jenisnya, lalu disediakan bagi konsumen
(semisal orang atau program software). Virtualisasi berarti meniadakan koneksi
secara fisik antara penyedia dan konsumen sumberdaya, dan menyiapkan sumberdaya
untuk memenuhi kebutuhan tanpa konsumen mengetahui bagaimana permintaannya bisa
terlayani.
2.
Provisioning
Ketika
konsumen meminta sumberdaya melalui layer virtualisasi, sumberdaya tertentu di
belakang layer didefinisikan untuk memenuhi permintaan tersebut, dan kemudian
dialokasikan ke konsumen. Provisioning sebagai bagian dari grid computing berarti
bahwa system menentukan bagaimana cara memenuhi kebutuhan konsumen seiring
dengan mengoptimasi jalannya sistem secara keseluruhan.
Kelebihan Grid Computing
Beberapa
kelebihan dari grid computing adalah:
1.
Perkalian
dari sumber daya: Resource pool dari CPU dan storage tersedia ketika idle.
2.
Lebih
cepat dan lebih besar: Komputasi simulasi dan penyelesaian masalah dapat
berjalan lebih cepat dan mencakup domain yang lebih luas.
3.
Software
dan aplikasi: Pool dari aplikasi dan pustaka standard, akses terhadap
model dan perangkat berbeda, metodologi penelitian yang lebih baik.
4.
Data:
Akses terhadap sumber data global dan hasil penelitian lebih baik.
5.
Ukuran
dan kompleksitas dari masalah mengharuskan orang-orang dalam beberapa
organisasi berkolaborasi dan berbagi sumber daya komputasi, data dan instrumen
sehingga terwujud bentuk organisasi baru yaitu virtual organization. Organisasi
virtual sebagai hasil kolaborasi memberikan beberapa keuntungan lebih lanjut,
di antarnya :
a.
Sumber daya dan orang-orang yang
tersebar ;
b. Dihubungkan oleh jaringan,
melintasi domain-domain admin;
c. Berbagi sumber daya, tujuan
bersama;
d. Dinamis;
e. Fault-tolerant, dan
f. Tidak ada batas-batas geografis.
Kekurangan Grid Computing
Kekurangan
pada grid computing yang lebih saya tekankan disini adalah mengenai hambatan
yang dialami oleh masyarakat Indonesia dalam mengaplikasikan teknologi grid
computing. Hambatan-hambatan tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Manajemen
institusi yang terlalu birokratis menyebabkan mereka enggan untuk
merelakan fasilitas yang dimiliki untuk digunakan secara bersama agar
mendapatkan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat luas.
2.
Masih
sedikitnya sumber daya manusia yang kompeten dalam mengelola grid
computing.
3.
Kurangnya
pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT maupun user non teknisi mengenai
manfaat dari grid computing itu sendiri.
Dengan
adanya beberapa manfaat dan hambatan mengenai tersedianya grid computing di
Indonesia, maka harus ada solusi yang berfungsi untuk mewujudkan manfaat dan
menghilangkan hambatan yang muncul tersebut. Solusi itu antara lain adalah
sebagai berikut :
1.
Memberikan
sosialisasi pada instansi pendidikan maupun institusi non pendidikan mengenai
manfaat serta biaya dengan menggunakan sistem komputasi grid.
2.
Kerjasama
riset dan pengembangan antara departement dalam suatu perguruan tinggi dan
industri.
3.
Diberikannya
mata kuliah tentang grid computing sehingga dapat menghasilkan generasi yang
menguasai teknologi ini.
4.
Adanya
pengembangan aplikasi yang relevan dengan grid computing.
Sampai saat ini dan diperkirakan
berlaku dalam beberapa tahun ke depan, ada kecenderungan besar komputasi Grid
digunakan untuk :
- Jaringan penelitian publik….bagi para peneliti dan ilmuwan, EGEE, GEANT, dll
- Keterlibatan lebih banyak dari institusi keuangan (Bank, dll). Aplikasi keuangan yang lebih baru saat ini ditulis untuk GRID aware atau dapat digunakan pada Grid
- Tidak lagi hanya komputasional tetapi sekarang juga layanan (service)
- Service Oriented Architecture (SOA). Enkapsulasi dari sekumpulan aplikasi atau layanan sebagai suatu antarmuka tunggal yang dapat dionfigurasi ulang berdasarkan pada kebutuhan end-user. Standard bagi manajemen data.
- Komputasi Awan (cloud computing). Kemampuan untuk men-deploy atau men-deliver layanan/sumber daya seperti dibutuhkan.
Di Eropa dan Amerika Serikat,
European Data Grid, Particle Physics Data Grid, dan proyek Grid Physics Network
(GriPhyN), berencana untuk membangun kerjasama dalam pengembangan aplikasi Grid
computing untuk kepentingan analisis data pada eksperimen-eksperimen fisika.
Sementara itu, the Network for Earthquake Engineering Simulation Grid
(NEESgrid) tengah berancang-ancang untuk menghubungkan para insinyur sipil
dengan arsip data dan sistem simulasi komputer untuk mengembangkan bangunan
dengan kekuatan yang lebih besar.
Seperti
halnya aplikasi network lainnya, Grid computing haruslah bersandar pada satu
set standar dan protokol tertentu. Kendati tidak ada standar formal yang telah
ditetapkan untuk aplikasi Grid computing (saat ini sedang disiapkan oleh Grid
Forum), telah ada semacam konsensus dalam teknologi intinya. Pada dasarnya,
semua proyek Grid computing dibuat berdasarkan protokol dan servis yang
disediakan oleh Globus Toolkit yang dikembangkan oleh Argonne National
Laboratory bekerjasama dengan tim dari Information Sciences Institute,
University of Southern California dan beberapa institusi lainnya. Infrastruktur
yang memiliki arsitektur terbuka (open-architecture) dan bersifat open-source
ini menyediakan banyak fungsi dasar yang dibutuhkan untuk membangun sebuah
aplikasi yang memanfaatkan Grid computing.
Walaupun
internet dan Grid computing adalah teknologi yang relatif baru, namun telah
terbukti bermanfaat, dan masa depan teknologi ini kelihatannya cukup
menjanjikan. Di masa depan, saat teknologi, sistem jaringan, dan model bisnis
untuk keperluan ini telah berkembang, dimungkinkan bagi komunitas ilmuwan untuk
membentuk semacam “Science Grids”, yang menghubungkan sumber daya yang berbeda
untuk mendukung komunikasi, akses data dan komputasi untuk kepentingan ilmu
pengetahuan. Saat itu, penggunaan superkomputer untuk keperluan analisis data
dengan kompleksitas tinggi bisa digantikan oleh sejumlah besar workstation yang
tersebar di seluruh dunia yang bekerja secara bersamaan dalam Grid computing.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_grid
http://kucingkampung27.wordpress.com/grid-computing/
http://madluke.wordpress.com/2011/04/15/grid-computing/
http://10111213.blog.unikom.ac.id/tugas-pengantar.2qv
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_grid
http://kucingkampung27.wordpress.com/grid-computing/
http://madluke.wordpress.com/2011/04/15/grid-computing/
http://10111213.blog.unikom.ac.id/tugas-pengantar.2qv
.
BalasHapusnice post, thx
REJEKI NOMPLOK
KENANGAN ITU BERMUNCULAN KEMBALI
AKU PERGI DULU SAYANG, MUNGKIN KU TAKKAN KEMBALI
.